Gus Dur memang terkenal dengan guyon-guyonnya yang segar. Orisinal tajam, penuh makna mendalam, kadang nylekit dan kontroversial. Jika tidak dibaca sebagai kritik tajam, beberapa guyonan Gus Dur dapat disalahpahami sehingga mungkin menimbulkan kontroversi.
Buku ini mengungkap data-data yang mengarah pada sebab dan rencana penjatuhan Gus Dur oleh kekuatan oligarki politik. Gus Dur, karena wataknya yang realistis dan bebas dari kemelekatan duniawi, tidak pernah bersikeras membuka kisah di balik pelengserannya. Baginya, ini adalah realita kekalahan kontestasi politik belaka
KH. A. Wahab Hasbullah merupakan seorang penggerak media di lingkungan NU. Ia adalah wartawan yang menuliskan berita atau opini dalam media yang diterbitkannya meskipun ia hanya lulusan pesantren. Media NU telah ada sejak tahun 1927 dan terus hidup dengan metamorfosa bentuk mengikuti perkembangan zamannya.
Kesaksian Cak Anam, atau Choirul Anam tentang perjalanan Gus Dur.
Buku biografi ini terbagi dalam dua bagian utama: Gurindam Hikayat dan Pusparagam Keluarga Kahaza. Gurindam Hikayat memerinci kurun waktu perjuangan Zainul Arifin menjadi 3 era. Lalu bagian Pusparagam Keluarga Kahaza berisikan selayang pandang keluarga besar Kiai Haji Zainal Arifin, yang diakronimkan Kahaza.
Berisi kumpulan tulisan dari berbagai pandangan para "pembaca" Gus Dur. Pandangan tentang sosok Gus Dur yang menjadi tokoh kontroversial, citra diri Gus Dur, sikap toleransi Gus Dur, hingga peran Gus Dur dari Ketua Umum PBNU sampai menjadi Presiden RI.