Buku yang termasuk dalam seri pejuang kemanusiaan ini, merupakan buku bergambar yang bermaksud menampilkan tokoh-tokoh penganjur kesetaraan serajat manusia, menghargai perbedaan, dan anti kekerasan
Kumpulan pandangan mengenai sosok Gus Dur di mata adik-adiknya
Penulisan buku ini bukan sebagai upaya melakukan pledoi pada siapapun, tidak juga sebagai upaya pembenaran atas berbagai tindakan dan pernyataan Gus Dur. Lebih dari itu, hal ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan pada masyarakat atas beberapa makna yang ada di balik tindakan dan pernyataan Gus Dur.
Buku ini memperkenalkan pemikiran-pemikiran lama Gus Dur mengenai hubungan agama dan ideologi, negara dan gerakan keagamaan, hak asasi manusia, budaya dan integrasi nasional, pesantren, dan lain-lain.
Berisi kumpulan humor di sekitar NU, khususnya humor Gus Dur
Buku ini adalah catatan ngaji yang dibawakan oleh Gus Dur selama Bulan Suci Ramadhan 1424 H di Masjid Al Munawwarah, Pesantren Ciganjur, Warung Sila, Ciganjur. Kitab kuning yang dibedah oleh Gus Dur adalag "Qathr al Nada wa Ball al-Shoda" tentang ilmu nahwu, karangan Abu Muhammad Abdullah Jamaluddin bin Hisyam al-Anshori.
Ide utama Cak Nur dalam kerangka perumusan teologi inklusif adalah penekanannya untuk memahami pesan Tuhan.