Buku ini mengupas model dakwah melalui pendekatan kultural dan struktural, yang kemudian dihubungkan dengan pola pendekatan sebagai seorang pemimpin umat yang dilakukan oleh Gus Dur dan Amien Rais.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan pakar-pakar cendekiawan dan kolumnis yang berisi saran, harapan, dan opini terhadap NU, terutama khususnya dalam kaitannya dengan tokoh paling menonjolnya KH. Abdurrahman Wahid yang dikenal dengan panggilan Gus Dur.
Gus Dur yang lekat dengan humor tidak hanya merepresentasikan sosok pemimpin dunia, tetapi juga kiai, akademisi, pemikir, budayawan, dan santri. Humor-humor yang dilontarkan Gus Dur sebagai representasi kiai dan santri menunjukkan bahwa khazanah humor di lingkungan NU dan pondok pesantren sangat kaya.