Berisi poin-poin terpenting dari pemikiran maupun laku Gus Dur dan Gus Miek tentang perempuan, terkait posisi mereka dalam keluarga, masyarakat, agama, negara, maupun di hadapan Tuhan. Sebuah kajian yang bukan hanya langka, namun sama sekali belum pernah dilakukan sebelumnya.
Alasan penulis menulis buku ini, didasarkan pada fenomena perlawanan sebagian masyarakat NU terhadap sikap politik Gus Dur. Dari realitas tersebut penulis mencoba untuk memberikan informasi lain yang tidak sekadar menyenangkan diri Gus Dur, tetapi informasi berbeda yang barangkali tidak mengenakkan sisi politis Gus Dur.
Buku ini menawarkan perspektif baru tentang NU yang sangat penting untuk diketahui bagi siapa saja yang ingin mendalami pemikiran keagamaan di Indonesia.
Kegigihan para pejuang Hizbullah selama revolusi kemerdekaan, menjadi topik pembahasan buku ini agar generasi muda dapat mengetahui bagaimana peran serta pasukan Hizbullah melawan pasukan penjajah.
Riset dalam buku ini mencoba mengungkap sejarah berdirinya organisasi PWNU serta jemaah maupun jamiah NU di Lampung. Selain itu, buku ini pun mencoba untuk mengungkap awal mulanya jamiah NU di Lampung yang diperkirakan sejak tahun 1930-an, ketika masa penjajahan Belanda.
Berisi kumpulan tulisan dari berbagai pandangan para "pembaca" Gus Dur. Pandangan tentang sosok Gus Dur yang menjadi tokoh kontroversial, citra diri Gus Dur, sikap toleransi Gus Dur, hingga peran Gus Dur dari Ketua Umum PBNU sampai menjadi Presiden RI.