Pada era reformasi, Gus Dur kembali mencuat dengan manuver-manuver politiknya yang kontroversial terutama ketika semua orang menyisihkan Soeharto, ia malah menariknya ke tengah arena. Ketika pra masa kampanye Pemilu 1997, ia pun dengan manis berpindah dari satu bunga pemimpin bangsa masa depan ke bunga yang lain tanpa risih.